Sabtu, 26 November 2011

Rajutan

lihatlah kawan...
kita memulai dengan penuh senyum
bahkan penuh tawa
menatap masa depan dengan penuh harapan
ingin segera beranjak pagi untuk bertemu
tak pernah terlintas beratnya hari

bersama mengucap ayat
kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu
tidak memegahkan diri dan tidak sombong
tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran
kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu

lihatlah kawan...
langit berubah
jalan tak semulus dulu
tawa berubah menjadi tangis
peluh bercucuran dari hati yang terluka
setiap kenangan yang tercipta seolah hangus tak berbekas
pandangan berubah merah
egois memuncak
semua jadi tidak berarti untuk akhirnya dibuang
masih adakah kata "kasih" yang terucap?
akankah kita mampu bertahan?

lihatlah kawan...
selalu ada pelangi di balik hujan
tiap kerikil adalah ujian
andainya kita mau dan sanggup
kita akan kembali tertawa
rajutan yang renggang akan kembali rapat

Jumat, 25 November 2011

Sebuah Penantian


Kulangkahkan kaki menyambut mentari pagi
Sinarnya hangat menyinari
Langkah demi langkah kujalani

Tak terasa telah sampai rembang tengah hari
Peluh mengucur membasahi diri
Menantang teriknya mentari
Tak rela untuk waktu berhenti
Demi mencapai sebuah mimpi

Perlahan sinar mentari meredup
Putihnya santan telah menjadi susu
Senyum tersungging manis
Peluh berubah menjadi tangis